Kamis, 19 Mei 2011

Anatomi Fisilogi sistem Endokrin

Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukanfungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristiktertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal darisaraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar inisebagian diambil alih oleh sistem saraf.
A. Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin),payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.                        Kelenjar endokrin termasuk :
1.Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
    3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, sertatimus
B. Hormon dan fungsinya
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3.Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
C. Klasifikasi
Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.
D. Karakteristik
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif ataunegatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia.Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yangmelalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen.Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjarlainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dandiekskresi oleh ginjal.
E. Regulasi Peran hipotalamus dan kelenjar hipofise
Dua kelenjar endokrin yang utama ádalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target. Sistem umpan balikKadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.Aktivasi sel-sel targetManakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel.Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan
gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim,steroid)..
1.      Struktur dan Fungsi Hipotalamus
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf,Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresihormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagianposterior dikontrol melalui kerja saraf.
2. Struktur dan Fungsi Hipofise
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentukoval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior,merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus
anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofisedan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalahstruktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur inimerupakan jaringan saraf.Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior danposterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang adamengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH).Secara histologis, sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yangdisekresi
a. Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkanhormon  somatotropin atau hormon pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm,prolaktin atau laktogen.
      c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori dengan
  diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori,menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm,merupakan granula terbesar, menghasilkan ACTH.
e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% “sel kelenjar hipofise tidak dapat
diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob.Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang
berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.3. Struktur dan Fungsi Kelenjar TiroidKelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing- masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikitkalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkanoleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yangdiperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadiion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATPsebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:
a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkanmetabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek inipengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testes
b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dancepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebihsingkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapatdirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.
f. Merangsang pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme
h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung.
4. Struktur dan Fungsi Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobuskelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar initerdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakanbagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroidatau parathormon disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ :argetnyaadalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang, PTHmempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum :neningkat. Di tubulus ginjal,PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatanabsorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkanreabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 danNa. karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih besarterhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum disamping tentunya PTSH



5. Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan terbentanghorizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm.mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan splenikus.
Pankrea berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organendokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans terdiri tigajenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui. Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah
6. Struktur dan Fungsi Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar suprarenaliskarena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjalkarena menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla.Keduanya menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteksyang esensial untuk kehidupan.
a. Korteks adrenalKorteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk padazona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan elektrolitdengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik iniselanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curahjantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addison’s) mengarah padahipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok.Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.d. Hormon seksKorteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen menyebabkan virilisme.sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.7. Struktur dan Fungsi Kelenjar GonadTerbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH)
Patofisiologi Umum Gangguan Sistem Endokrin
patofisiologi pada berbagai kelainan kelenjarendokrin, berikut akan dihantarkan gambaran sepintas tentang patofisiologi umum gangguanendokrin, mengingat fungsi sistem endokrin yang kompleks dan rumit mencakup mekanismekerja hormonal dan adanya mekanisme umpan balik yang negatif yang sudah barang tentu akanm empengaruhi perjalanan penyakit Adanya hubungan timbal balik antara kelenjar hipofise sebagai master of gland dengan kelenjartargetnya, hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau organ sasaran dengan kelenjar target,memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat lebih dari satu; artinya mungkin saja penyebabada pada jaringan/organ sasaran, atau pada kelenjar target, ataupada kelenjar hipofise atauhipotalamus. Oleh karena itu, untuk tujuan kemudahan dalam penanggulangannya maka dalamsetiap kasus akan di dipaparkan kemungkinan penyebabnya baik yang bersifat primer,sekunder,atau tertier. penyebab yang bersifat primer bila penyebabnya ada pada kelenjar penghasil hormon itu sendiri. Bersifat sekunder, bila penyebabnya ada pada kelenjar di atasnya. Bersifat tertier, bila penyebabnya di luar primer dan sekunder seperti penggunaan obat-obatan tertentu ataupun kelainan pada organ tubuh tertentu yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar.Seperti bila terjadi peningkatan ACTH (hormon hipofise) pada serum yang akan menyebabkan hiperfungsi kelenjar adrenal sehingga terjadi hipersekresi hormon-hormon adrenal maka penyebabnya disebut sekunder.Disebut penyebab primer bila penyebapnya  ada pada kelenjar adrenal sendiri. Disebuttertier bila penyebabnya diluar kedua penyebab diatas. Misalnya, pengunaan obat-obatan yang dapat merangsang ACTH atau merangsang sekresi hormon adrenal. Untuk pemahaman yang
lebih baik tentang patofisiologi berbagai kelainan endokrin, ada dua hal utama yang harus
dipahami dengan baik.Efek dari setiap hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin terhadap jaringan endokrin dan terhadap jaringan atau organ sasarannya.Fungsi organ/jaringan sasaran dari setiap hormon.

Anatomi Sistem Endokrin

HORMON
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. ebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjangyang berbeda-beda. Sisanya merupakans ter oid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas. Hormon terikat kepadar es eptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya,T SH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-
batas yang tepat.Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadapbior itm ik ini masihbelum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.
Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu dipayudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk
menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasanoks itosin yangmenyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa.Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih
banyak atau lebih sedikit hormon.Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari Oksitosin,Kelenjar,hipofisa.
Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluransusu di payudara
Hormon paratiroid Kelenjar paratiroid Mengendalikan pembentukan tulang
 Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat Progesteron Indung telurMempersiapkan lapisan rahim untuk penanamansel telur yg telah dibuahi
 Mempersiapkan kelenjar susu untukmenghasilkan susu
    Kelenjar hipofisa Memulai & mempertahankan pembentukan susudi kelenjar susuRenin & angiotensin Ginjal Mengendalikan tekanan darah
Hormon tiroid Kelenjar tiroidMengatur pertumbuhan, pematangan &kecepatan metabolisme TSH(tyroid-stimulatinghormone) Kelenjarhipofisa Merangsang pembentukan &  pelepasan hormon








Tidak ada komentar:

Posting Komentar